Kamis

Jangan ajari kami Puasa

artikel ini kudapat dari milis. katanya pengirimnya dari Bp Bakaruddin Is. btw, cuma mau sharing aja, soalnya bagiku ini menyentuh. Terutama pas waktunya dengan bulan puasa

-------------------------
Berpuasa Hari ke tiga di bulan ramadhan saya berkesempatan menumpang becak menuju rumah ibu. Sore itu, tak biasanya udara begitu segar, angin lembut menerpa wajah dan rambutku. Namun kenikmatan itu tak berlangsung lama, keheninganku terusik dengan suara kunyahan dari belakang, "Abang becak ...?" Ya, kudapati ia tengah lahapnya menyuap potongan terakhir pisanggoreng di tangannya. Sementara tangan satunya tetap memegang kemudi. "Heeh, puasa-puasa begini seenaknya saja dia makan ...," gumamku.

Rasa penasaranku semakin menjadi ketika ia mengambil satu lagi pisang goreng dari kantong plastik yang disangkutkan di dekat kemudi becaknya, dan ... untuk kedua kalinya saya menelan ludah menyaksikan pemandangan yang bisa dianggap tidak sopan dilakukan pada saat kebanyakan orang tengah berpuasa.

"mmm ..., Abang muslim bukan? tanyaku ragu-ragu. "Ya dik, saya muslim .." jawabnya terengah sambil terus mengayuh. "Tapi kenapa abang tidak puasa? abang tahu kan ini bulan ramadhan.Sebagai muslim seharusnya abang berpuasa. Kalau pun abang tidak berpuasa, setidaknya hormatilah orang yang berpuasa. Jadi abang jangan seenaknya saja makan di depan banyak orang yang berpuasa .." deras aliran kata keluar dari mulutku layaknya orang berceramah.

Tukang becak yang kutaksir berusia di atas empat puluh tahun itu menghentikan kunyahannya dan membiarkan sebagian pisang goreng itu masih menyumpal mulutnya. Sesaat kemudian ia berusaha menelannya sambil memperhatikan wajah garangku yang sejak tadi menghadap ke arahnya.

"Dua hari pertama puasa kemarin abang sakit dan tidak bisa narik becak. Jujur saja dik, abang memang tidak puasa hari ini karena pisang goreng ini makanan pertama abang sejak tiga hari ini." Tanpa memberikan kesempatanku untuk memotongnya, "Tak perlu ajari abang berpuasa, orang-orang seperti kami sudah tak asing lagi dengan puasa," jelas bapak tukang becak itu. "Maksud bapak?" mataku menerawang menunggu kalimat berikutnya. "Dua hari pertama puasa, orang-orang berpuasa dengan sahur dan berbuka. Kami berpuasa tanpa sahur dan tanpa berbuka. Kebanyakan orang seperti adik berpuasa hanya sejak subuh hingga maghrib, sedangkan kami kadang harus tetap berpuasa hingga keesokan harinya ..." "Jadi ...," belum sempat kuteruskan kalimatku, "Orang-orang berpuasa hanya di bulan ramadhan, padahal kami terus berpuasa tanpa peduli bulan ramadhan atau bukan ..." "Abang sejak siang tadi bingung dik mau makan dua potong pisang goreng ini, malu rasanya tidak berpuasa. Bukannya abang tidak menghormati orang yang berpuasa, tapi..." kalimatnya terhenti seiring dengan tibanya saya di tempat tujuan.

Sungguh. Saya jadi menyesal telah menceramahinya tadi. Tidak semestinya saya bersikap demikian kepadanya. Seharusnya saya bisa melihat lebih ke dalam, betapa ia pun harus menanggung malu untuk makan di saat orang-orang berpuasa demi mengganjal perut laparnya.Karena jika perutnya tak terganjal mungkin roda becak ini pun takkan berputar .. Ah, kini seharusnya saya yang harus merasa malu dengan puasa saya sendiri? Bukankah salah satu hikmah puasa adalah kepedulian? Tapi kenapa orang-orang yang dekat dengan saya nampaknya luput dari perhatian dan kepedulian saya?

yang lucu dan aneh di kantor

di kantorku ada teman sales yang orangnya polos banget. waduh-waduh...saking polosnya suka banget digodain olehku dan juga yang lain. padahal kalo secara umur, dia itu seumuran ma kakakku yang tertua.

pernah ni...suatu ketika dalam percakapan kami
aku : "cie..cie..yang sekarang ngajar SD ni.."
dia : "udah ga lagi ko mba"
aku : "lho..kenapa??"
dia : "ada masalah lah mba..ada yang sirik ma saya"
aku : "sirik gimana??"
dia : "ya gitu deh..sy dituduh memprovokasi anak-anak supaya ga bersih-bersih kelas"
aku : "he??"
dia : "iya jeh mba..kan kemarin sy ngajar. trus waktu pas pulang kelasnya masih bersih. eh besok paginya pas mau masuk kelas ternyata kelasnya dikunci. trus sy ga boleh ngajar lagi", dia bertutur dengan logat cirebonnya yang kental.
aku : "berarti dikeluarin secara tidak hormat dong....."
dia : "ya iya..biarin aja lah"
aku : "lho ko gitu??"
dia : "ga pa2 lah mba.."
beberapa menit kemudian.. dalam keadaan ruangan sepi, tiba2 dia nyeletuk
dia : "mba..emang kenapa kalo dikeluarin secara tidak hormat??"

gubrak....

walah...walah...bisa aja dia bikin orang ketawa.

oh ada lagi.kan pas istirahat dia tiba-tiba dateng ke mejaku. trus liat aku yang lagi asyik ngegame solitare.
dia : "mba..kayanya seneng banget main ini yaa.."
aku : "bukan seneng..tapi karena ga ada game yang lain"
dia : "waah..kalo aku jadi inget dulu, suka main gimmot"
aku : "gimmot??" aku langsung tanya mba disebelahku.."mba mba..gimmot tu apa sih??"
mba-mba : "xixixi..gimmot?? kamu tuh ada-ada aja dia"
aku : "gimmot..gimmot..kali.."
dia : "iiih mba...itu lho..yang dulu suka dimainin"..dia sambil peragaan "yang kotak suka dibawa2 itu lho..."
aku dan mba-mba langsung ketawa ngakak.."oooo...gamebot toh?? ko jadi gimmot??

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | dhee lagi, lagi lagi dhee